Sejak kecil kita sudah mendengar ajaran bahwa "rejeki itu diatur oleh Allah". Tetapi umumnya sudah kita bertindak dan bersikap sebaliknya, meskipun itu tidak salah. Yaitu berjuang keras mati matian untuk mendapatkan uang, mungkin rejeki, seolah-olah jatah berusaha mendapat sebanyak rejeki kita belum ditentukan.
Apakah rejeki kita memang sudah diatur...? Jawabnya: YA.
Tetapi yang mengatur bukan Allah langsung... yaitu, Allah punya mekanisme hukum-hukum alam yang diciptakan untuk mengatur alam semesta ciptaannya ini.
Salah satu hukum alam yang mengatur rejeki kita adalah HUKUM ALAM KESESUAIAN.
Rejeki kita ini sama dengan rata-rata rejeki 6 orang yang paling mempengaruhi kita beberapa tahun terakhir ini. Itulah yang mengatur rejeki kita. Ibarat termostat menjadi disetrika listrik, angka rata-rata rejeki 6 orang tadi batas atas rejeki kita. Jika sudah hampir mendekati batas atas, maka dimunculkan segala hal, mulai tidak fokus sampai didatangkan pengganggu yang bisa menurunkan rejeki kita.
Kita bisa saja berusaha setengah mati sehingga rejeki kita bisa menembus plafon atau takaran tadi. Tapi itu tidak akan lama, rejeki kita akan ditarik lagi ke bawah oleh pikiran bawah sadar kita. satunya cara mudah Satu adalah dengan menaikkan plafon rejekinya.
SAHROJI,S.Pd.I
CALEG DPRD PROVINSI JATENG
DAPIL BREBES,TEGAL DAN KOTA TEGAL
PARTAI PKB
NOMOR URUT 11