10 Januari 2018

INVESTASI


Kemarin ada yg tanya apakah investasi reksadana itu baik ?

Sy katakan bahwa semua investasi itu baik, asal kita tahu karakter dan resikonya. Ketika sy tanya apakah dia tahu reksadana itu apa ? Beliau cuma memberi emotikon senyuman.

Reksadana adalah jenis investasi, dimana kita mempercayakan uang kita utk diinvestasikan oleh Manajer Investasi ke instrumen investasi tertentu yaitu efek atau kertas berharga. Return atau hasil investasi tentu tidak bisa diramalkan krn tergantung pada pasar dimana uang itu diinvestasikan.

Ada beberapa jenis reksadana tergantung 80% investasinya dimana :

- Reksadana saham, 80% investasinya ke saham.
- Reksadana pasar uang 80% utk main valas.
- Reksadana pendapatan tetap, 80% ke obligasi.
- Reksadana campuran, tidak ada prosentase yg jelas.
- Reksadana syariah.

Contoh reksadana pendapatan tetap tahun 2006 - 2016 :

- Rata rata return 8,16% setahun
- Tertinggi 17,73%
- Terendah minus (-) 4,53%.

Itu data seluruh Indonesia, setiap perusahaan pasti berbeda.

Yg penting diketahui adalah istilah istilah yg digunakan pialang nya yg seringkali kita salah artikan. Kalau dia mengatakan return 14,5%  sampai 22%. Itu bukan berarti minimum 14,5%  dan maks 22% seperti yg kebanyakan orang awam pikir. Itu hanya berarti pernah 14,5% dan pernah 22%. Apakah pernah minus 5% atau minus 10% dalam setahun misalnya ?  Mestinya ya pernah  tergantung fluktuasi saham atau pasar uang dan kepandaian tim manajer. Tetapi hal hal begitu ya nggak akan tertulis di prospektus atau lembar penawaran. Hanya yg bagus yg ditulis supaya laku. 

Mungkin ada pialang yg kemudian meramalkan bahwa 25 tahun atau 30 tahun lagi investasi reksadana Anda berpotensi jadi sekian milyar. Dia menghitung berdasar data yg mungkin hanya diambil saat bagus kemudian di proyeksikan ke depan. Faktanya ya tidak ada yg bakal tahu uang kita itu akan jadi berapa. Dua tahun terakhir (2015 - 2016) rata rata reksadana minus, artinya jumlah simpanan kita lebih kecil dibanding sebelumnya. Tetapi itu wajar dalam sebuah investasi jangka panjang.

Jika kita mau investasi reksadana atau saham atau apapun yg beresiko, itu harus benar bebar uang ekatra. Uang yg bebar benar kelebihan. Bukan uang yg diada adakan. Apalagi kalau Anda investasi reksadana dengan uang pinjaman . . . waw fatal sekali.
Istilah lain yg perlu diketahui adalah _"Investasi Anda bisa diambil tanpa batas"_. Seringkali kita terjemahkan sebagai diambil sebanyak berapapun bisa, kemudian kita berpikir sebagai sumber uang yg tidak ada habis habisnya. Istilah itu hanya berarti Anda bisa mengambil tabungan Anda berapapun. Misalnya Anda beli reksadana 10 juta kemudian 10 tahun berikutnya jadi 15 juta. Anda bisa ambil semuanya atau sebagian saja. Itulah arti diambil tanpa batas. Kalau Anda ambil 15 juta berarti ya habis reksadana Anda. Anda tentu nggak boleh ambil 100 juta krn uang Anda cuma 15 juta. Jadi tanpa batas bukan berarti semau Anda 

Beberapa resiko reksadana :

1. Resiko turunnya NAB (Nilai Aktiva Bersih) dari unit penyertaan Anda. Ini karena saham saham turun atau nilai obligasinya turun krn pihak pemberi obligasi kurang bonafid.

2. Resiko likuiditas, ketika terjadi pengambilan besar besaran (Rush) dan Anda kalah cepat ambil. Duitnya habis.

3. Resiko pasar, ketika pasar uang atau pasar saham jatuh. Nilai unit reksadana Anda ya ikut jatuh.

4. Resiko default atau gagal bayar, ketika obligasi yg diambil sebagai investasi ternyata tidak dibayar oleh emitennya krn bangkrut.

Reksadana memang bagus, terapi menurut Robert T Kiyosaki tidak bisa membuat kita kaya krn returnnya kecil dibanding inflasinya.
Bayangkan kalau selama 10 tahun returnnya 8,16%/tahun sedang inflasinya 10% /tahun ? Jumlah uang Anda naik tetapi nilainya turun.
Toh itu lebih baik dibandingkan dulu sudah dihabiskan.

SAHROJI,S.Pd.I

CALEG DPRD PROVINSI JATENG
DAPIL BREBES,TEGAL DAN KOTA TEGAL
PARTAI PKB
NOMOR URUT 11