Jika
kita membicarakan tentang kepemimpinan, jumlah pegawai yang dimiliki
bukanlah faktor yang terpenting. Seorang pemimpin juga harus berani
menyingkirkan mitos bahwa ia harus selalu memegang teguh satu gaya
kepemimpinan tertentu, yang dianggap sudah sempurna untuk lingkungan
perusahaan yang ia pimpin. Dalam sebuah situasi yang dinamis, sejumlah
gaya kepemimpinan juga perlu diketahui dan dikuasai karena kemampuan
untuk beradaptasi merupakan kunci utama terus bertahan.
Ada
begitu banyak hal yang harus dipelajari dari sebuah gaya kepemimpinan
dan bagaimana menggunakannya. Berikut merupakan 4 gaya kepemimpinan
dasar yang patut diketahui dan diterapkan oleh seorang entrepreneur
dalam usaha yang ia jalankan:
Direktif
Inilah
salah satu gaya kepemimpinan paling klasik dan sering disebut sebagai
“otokratik.” Seseorang yang menggunakan gaya kepemimpinan ini suka
memberikan arahan atau instruksi mengenai apa yang harus dilakukan dan
mengharapkan pegawainya untuk melaksanakannya sesuai dengan petunjuk
yang ia berikan.
Partisipatif
Gaya
kepemimpinan ini cenderung lebih demokratis. Seorang pemimpin dengan
gaya kepemimpinan partisipatif suka mencari masukan dan saran dari pihak
lain. Mereka juga tak segan untuk turun ke lapangan bersama-sama
pegawai untuk menjalani dan memimpin proses pembuatan keputusan.
Laissez-faire
Kita
bisa menemui prinsip laissez faire dalam mekanisme pasar bebas. Dan
seperti pasar bebas, perusahaan yang dijalankan oleh pemimpin yang gaya
kepemimpinannya didominasi prinsip laissez faire juga cenderung ‘lepas
tangan’. Ia tidak banyak turut campur dalam proses pengambilan keputusan
sehingga ruang bagi bawahnnya untuk melahirkan insiatif sendiri.
Adaptif
Inilah gaya kepemimpinan yang memperhitungkan konteks lingkungan kerja dan kepribadian setiap individu yang dipimpin.
Saat
kita amat tertekan oleh tenggat waktu kita sering berperilaku di luar
kebiasaan dan watak kita yang sebenarnya. Pernahkah Anda berada dalam
situasi seperti itu dan ada orang yang mendatangi Anda dengan membawa
masalah atau ide yang pada dasarnya tidak memiliki hubungan dengan
prioritas yang sedang Anda kejar?
Banyak dari kita yang bersikap
kasar dalam merespon isu yang dikemukakan tersebut, yang akhirnya
menyebabkan ketersinggungan dan syok dari pihak yang mengusulkan. Inilah
kesalahan dalam memimpin. Situasi seperti ini tidak sesuai dengan
respon yang Anda berikan pada keadaan biasanya. Dengan menempatkan
konteks yang berhubungan dengan situasi dan individu yang Anda tengah
ahdapi juga sangat penting. Berikut ialah beberapa gambaran yang patut
Anda telaah.
Konteks 1:
Seorang
pegawai baru yang baru saja mulai bekerja. Kita mesti pahami bahwa
individu ini adalah orang baru dalam industri yang Anda tekuni dan ia
belum memiliki banyak pengalaman. Gaya kepemimpinan yang paling sesuai
untuk diterapkan dalam kasus ini ialah gaya direktif. Mereka ini
membutuhkan banyak arahan sehingga bisa belajar menemukan jalannya.
Konteks 2:
Sebuah
masalah muncul dan harus diatasi sesegera mungkin. Seorang individu
ialah bawahan yang sudah bekerja cukup lama, mereka sudah menguasai
dasar-dasar pekerjaannya tetapi masih mempelajari atmosfernya.
Pendekatan yang sesuai ialah gaya kepemimpinan partisipatif. Dengan
demikian, Anda sebagai pemimpin bisa membuat orang ini berpartisipasi
dalam pemecahan masalah berdasarkan pengetahuan yang mereka miliki dan
memberikan peluang bagi Anda untuk melihat seberapa baik mereka
berkembang.
Konteks 3:
Sebuah
peluang penjualan besar datang menghampiri. Seorang individu bekerja
sebagai tenaga penjualan yang paling berpengalaman dalam perusahaan
Anda. Ia berhasil meraih penjualan besar. Pendekatan kepemimpinan yang
paling sesuai bisa jadi ialah laissez faire. Anda tak perlu mengawasi
apalagi memberikan instruksi kepadanya karena justru bisa
kontraproduktif.
Konteks 4:
Contoh
terakhir ini mungkin hanya untuk menekankan pesan. Bila individu yang
sama berpengalamannya berada dalam posisi Anda dan Anda menyaksikan
gedung yang Anda tempati tengah dilanda kebakaran, tentu Anda tidak akan
berkata dengan santai bawah gedung sedang kebakaran. Konteks akan
membimbing Anda untuk menggunakan pendekatan direktif untuk memberikan
instruksi keluar dari gedung secepat mungkin.
Maka dari itu,
pendekatan kita harus disesuaikan dalam setiap konteks, karena setiap
konteks itu unik. Dan individu yang bekerja bersama kita juga memiliki
peran penting dalam mengembangkan dan memimpin sekelompok staf.
Sumber: http://eciputra.blogspot.com/2013/04/empat-gaya-kepemimpinan-yang-harus.html